Main ke Pantai Kutang
Sebagai anak rumahan, kalau diminta bercerita tentang tempat
wisata yang pernah dikunjungi adalah suatu hal yang rada alot untuk kukerjakan.
Bahkan ketika teman-teman menceritakan banyak tempat-tempat keren yang
dikunjungi, aku mentok bercerita hanya seputaran daerahku saja.
Daerah pesisir, yang mayoritas wisatanya berupa pantai. Kali
ini aku akan bercerita tentang salah satu wisata pantai yang terakhir
kukunjungi beberapa bulan yang lalu.
Mohon maaf karena dalam cerita kali ini, akan kusebutkan
satu kata yang terkesan mengarah ke kata
jorok, tapi memang demikian adanya, karena nama pantai ini diambil dari nama
salah satu pakaian dalam wanita: Pantai Kutang.
Kutang sendiri dalam Bahasa Indonesia berararti 'BH'. Entah
bagaimana filosofinya sampai pantai ini dinamai Pantai Kutang, dulu awal mula
adanya pantai ini, di bagian selatan jembatan yang berdiri di tengah lautan, ada
banyak BH yang bertengger di batu karang. Dugaanku karena adanya BH itulah yang
membuat pantai ini dinamai Pantai Kutang.
Pantai ini ada di desa Cakaran, Kecamatan Brondong,
Kabupaten Lamongan. Saya yang berangkat dari daerah Paciran menempuh perjalanan
sekitar setengah jam, sampai di gapura desa Cakaran, kita belok utara dan masih
menempuh perjalanan lagi sekitar lima menit.
Tempat wisata yang murah meriah dan tidak perlu merogoh
kocek terlalu dalam, tiket masuk dibandrol dengan harga tiga ribu rupiah. Cocok menjadi tempat kita, menghabiskan akhir pekan.
Selesai parkir, pemandangan yang tertangkap mata adalah
jembatan panjang yang berdiri di tengah lautan dengan corak warna-warni,
jembatan ini menghubungkan antara bibir pantai bagian timur dengan bibir pantai
bagian selatan.
Saat melewati jembatan itu, ditengah perjalanan kita akan
banyak melihat spot foto, ada yang bentuknya gazebo, ada yang semacam bingkai
lengkap dengan corak warna-warninya, dan jembatan itu sendiri yang lebih sering
digunakan pengunjung untuk berpose.
Lama berjalan dan sampai di bibir pantai bagian selatan,
pemandangan yang terlihat adalah nama pantai kutang yang bertengger menghadap
ke barat. Di sini banyak penjual jajanan, mulai dari gorengan, minuman, mie
instan dll. Yang menarik perhatianku adalah sepasang ayunan yang diletakkan di
bibir pantai, ini menjadi spot paling favorit sepertinya, karena di spot yang
inilah banyak pengunjung yang mengantre untuk berfoto.
Beberapa tempat duduk di sediakan, untuk menikmati
makanan, atau sekedar tempat bersantai menikmati panorama pantai nan indah.
Kebersihan pantai terjaga, hal ini terbukti karena di tengah
hamparan warna biru yang menenangkan itu tidak kujumpai sampah, namun sayangnya
masih ada saja pengunjung yang dengan sesukanya membuang sampah bekas makanan
atau minuman di sekitar bibir pantai, padahal banyak tempat sampah sudah disediakan.
Yang seperti ini harus di mulai dari diri sendiri, tanpa
tulisan 'Buanglah sampah pada tempatnya' semoga kita lebih dulu sadar, bahwa
satu sampah yang dibuang sembarangan bakal berdampak buruk, sesederhana:
Mengganggu penglihatan, pantai yang sebenarnya menenangkan justru terlihat
kotor. Kan nggak lucu kalau foto tapi di belakangnya ada sampah? hehe.
#ODOPDay41
#Tantanganpekan6
Comments
Post a Comment